Thursday, September 27, 2012

Review Buku: Novel Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan

Category:Novel
Genre:Biographies & Memoirs
Author:Tasaro GK.

Buku yang luar biasa!!


Membaca kisah sirah dibalut dengan penuturan bergaya novel. Kisah mengalir alami diselingi kisah pencarian sosok manusia mulia akhir zaman yang akan memperbaiki seluruh tatanan kemanusaiaan atau justru menghindar darinya, karena khawatir justru akan menghancurkan keyakinan yang dimiliki oleh seorang tokoh dalam novel ini.



Yang menarik dari novel ini adalah betapa kehadiran RasuluLlaah sudah disebut-sebut dalam hampir semua - bila tidak disebut semua - kitab-kitab dan manuskrip kepercayaan-kepercayaan terdahulu. Seandainya yang disebut dalam novel ini adalah nyata, sungguh ini jadi pencerahan yang luar biasa.....

dan sudah ada lanjutannya - judul nya "Muhammad Lelaki Pengeja Hujan"

Review Buku: Novel Bumi Cinta

Category:Novel
Genre:Islamic Romance
Author:Habiburrahman El Shirazy


4 thumbs up! Seperti novel Kang Abik yang lain, di novel terbarunya ini Kang Abik menunjukkan kemampuan melakukan deskripsi dengan sangat detilm mulai dari deskripsi tempat, tokoh2, bahkan ketika menceritakan buku yang sedang dibaca oleh tokoh dalam novel. Keindahan kota Moskow digambarkan dengan sangat detail dalam novel ini. Membuat kita seakan turut larut dalam alur cerita yang dibangun.


Menurut saya, sedikit berbeda dengan novel sebelumnya yang bercerita tentang kisah roman dalam kerangka yang Islami, pada novel ini Kang Abik dengan berani dan indah, menyinggung sedkit tentang teori konspirasi zionis dalam mendeskriditkan umat Islam, juga betapa pembantaian yang dilakukan oleh Israel saat peristiwa shabra - shatilla sungguh amat mengerikan.

Dikisahkan seorang penuntut ilmu syariah lulusan sebuah Universitas di Madinah bernama Muhammad Ayyas, melanjutkan pendidikan S2 untuk kemudian penulisan thesis masternya mengantarnya melanglangbuana di Rusia, mantan negeri berideologi komunis. Konflik yang disajikan cukup beragam. Mulai dari konflik batin, yaitu ketika dalam kondisi terpaksa, mengharuskan nya tinggal seapartemen dengan 2 orang wanita Rusia. Dikisahkan pula konspirasi agen rahasia Mossad untuk melibatkan Muhammad Ayyas dalam peristiwa pemboman.


Tapi sayang, menurut saya kisah ceritanya diputus secara mendadak, hehehehe....mudah2an ada sambungannya....



Very recommended novel

Bila Hujan (mulai) Membasahi Bumi


Saat ini curah hujan mulai tinggi. Rumah saya yang berada di daerah Depok bisa dibilang hujan sudah mulai turun menjelang sore. Setiap pergantian musim, mau gak mau, kita musti ngaku kalo kita sebagai manusia emang gak ada puasnya. Saat musim panas, mulut kita berkomentar, "panas amat sih....coba ujan enak adem" atau "huuuh....gerah amat sih.....saltum deh gue" ato komentar negatif lainnya. tapi pas hujan, kita akan komentar lagi, "yah ujan, jadi males nih keluar rumah...." atau "yaah...ujan deh, alamat jemuran gak kering-kering nih" atau komentar sejenis lainnya hehehehe......bener gitu kan?

Padahal mau hujan, mau panas kek, itu semua udah taqdir dari ALLAH, dan pasti membawa kebaikan buat kita, walau bisa jadi kebaikan itu dimata kita bukan "kebaikan". Tapi yakin deh pasti ada hikmah positif dari apapun yang terjadi.

Berkaitan dengan curah hujan yang mulai sering turun, ternyata dalam sebuah hadits disebutkan, saatnya turun hujan adalah salah satu saat dimana do'a-do'a di terima. Singkatnya saat hujan turun adalah saat yang maqbul untuk berdo'a.

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, 4/342 mengatakan, “Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] bertemunya dua pasukan, [2] menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] saat hujan turun.” (dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat hadits no. 1026 pada Shohihul Jami’)
Jadi banyak-banyaklah berdo'a saat musim hujan seperti ini . Berdoa untuk kebaikan akhirat kita tentunya agar ALLAH yang Mahapenyayang melimpahkan rahmat-Nya pada kita dan dimasukkan dalam Al-Jannah. Namun jangan lupa juga berdoa untuk kebaikan dunia kita, karena disinilah tempat kita bercocoktanam amal kebajikan. Jangan lupa juga untuk mendo'akan agar ALLAH memenangkan saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini masih dijajah oleh bangsa zionis israel juga saudara seiman dibelahan dunia lain seperti di Suriah, Burma, dst.

Selain itu, kita juga diajarkan agar hujan yang turun itu memberikan manfaat bagi kita dan lingkungan kita untuk berdo'a sbb:


اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا


“Ya Allah! Turunkanlah hujan yang bermanfaat.” 
(HR. Bukhari dalam Fathul Bari: 2/518)


Semoga musim hujan tahun ini membawa keberkahan bagi negara kita dan tidak membawa bencana banjir. aamiiiin.

Saat Musibah Terasa Akrab


Dalam menjalani kehidupan yang sebenarnya singkat ini, sering kita dihadapkan dengan masalah demi masalah yang seakan tidak ada ujung awal dan ujung akhirnya. Bahkan masing-masing masalah saling berkelindan, saling bertautan, yang bisa jadi memunculkan masalah baru. Tentu dalam kondisi yang seperti ini, hidup kita akan terasa berat.
Nah, bagaimana Islam sebagai satu-satunya pedoman hidup kita, sebagai pegangan hidup yang kokoh dapat menenangkan jiwa kita? Kuncinya hanya 1, yaitu DzikruLlaah.
DzikruLlaah, mengingat ALLAH, menyebut ALLAH, bukan hanya dengan lisan sebagaimana yang kita pahami selama ini, pun bukan juga dengan pikiran saja, atau dengan hati saja. Tapi mengingat ALLAH dengan segenap potensi yang kita miliki. Mengingat bahwa ALLAH adalah Rabb kita. Rabb dengan maknanya yang menyeluruh. DIAlah ALLAH yang menciptakan kita, DIAlah ALLAH yang memelihara kita sejak kita kecil dengan perantaraan orangtua kita, DIAlah ALLAH yang menjaga kita, DIAlah ALLAH yang senantiasa memperhatikan kita, DIAlah ALLAH yang mendidik kita.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb (Tuhan) kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." – QS:Fushshilat(41):30
Dalam firman yang lain ALLAH memastikan, bahwa satu-satunya cara agar hati kita tenang adalah dengan mengingat-Nya, menyebut-Nya, berdzikir pada-Nya.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan (dzikruLlaah) mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. – QS:Ar-Ra’d(13):28
Jadi, dzikruLlaah, mengingat dan menyebut ALLAH dengan segenap potensi yang kita miliki adalah satu-satu nya kunci untuk mendapatkan ketenangan hati yang bermuara pada ketenangan dalam hidup.
Bagaimana tidak tenang? Sedangkan kita tahu dia memiliki nama-nama yang indah (asma’ul husna). Nama-nama yang sebagian besarnya menunjukkan limpahan kasih sayangnya pada kita, hamba-hamba-Nya yang lemah. DIAlah ALLAH yang Mahapengasih, Mahapenyayang, Mahapenyembuh, Mahakaya, Mahapemberirizki, Mahapenyantun, Mahapenyabar, Mahatahu akan kebutuhan hamba-hamba-Nya.
Pondasi keyakinan yang kokoh atas kasih sayang ALLAH, memunculkan sikap optimis dalam menghadapi masalah apapun. Yakin bahwa ALLAH Mahapenyayang, memunculkan keyakinan bahwa DIA tidak mungkin zhalim pada hamba-Nya yang lemah. Yakin bahwa ALLAH Mahatahu keadaan hamba-Nya, membuat hati kita mantap menghadapi masalah karena semua masalah pasti sesuai dengan kemampuan kita
…….Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zhalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zhalim kepada diri sendiri. – QS:Ar-Ruum(21):9
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri. – QS:Ynus(10):44
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…..
– QS:Al-Baqarah(2):286
Keyakinan yang kokoh atas hal-hal tersebut juga akan membangun sikap positif pada pikiran kita atau akan membuat kita berbaiksangka pada ALLAH, bahwa DIA yang amat sangat sayangnya pada kita, akan menyelesaikan masalah yang kita hadapi, seberat apapun. ALLAH berfirman dalam hadits qudsi,
AKU sesuai dengan persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya (memberi rahmat dan membelanya) bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, aku menyebut namanya pada diri-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat (lari).
HR. Bukhari: 8/171 dan Muslim: 4/2061, lafadz hadits ini dalam shahih Bukhari
Pun demikian, bukan berarti lantas kita hanya cukup pada keyakinan itu saja, kemudian masalah kita harapkan akan selesai dengan sendirinya. Tentu tidak demikian. Keyakinan itu adalah sikap hati, sedangkan ikhtiar untuk menyelesaikan adalah sikap fisik kita.
Sebagai penyempurna, agar keyakinan kita tetap dan makin kokoh, agar ikhtiar kita mantap, istiqamah, dan diberikan kemudahan, ALLAH mengajarkan pada kita melalui utusan-Nya, RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam beberapa hal, diantaranya:
1.   Berdo’a, do’a adalah senjata orang beriman
Diantara doa yang berkaitan dengan memohon keringanan dalam menghadapi musibah, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 286 yang artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.".
Selain itu juga dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, kita diajarkan untuk membaca doa berikut:
Inna liLlaahi wa inna ilayhi raaji’uun. ALLAAHumma ajurnii fii mushiibatii wa akhliflii khayran minhaa
Artinya: Sesungguhnya kita milik Allah, dan kita akan kembali kepada-Nya.Ya Allah, berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya
Tentu masih banyak doa-doa lainnya yang di ajarkan pada kita, bahkan kitapun dibolehkan untuk berdoa dengan lafal yang kita susun sendiri sesuai dengan kebutuhan kita atau masalah yang kita hadapi.
Adapun mengenai waktu-waktu yang strategis untuk dikabulkan nya doa yang kita panjatkan, RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam mengajarkan kita sebagai berikut:
Rabb kita (Allah) SWT. turun pada setiap malam ke langit dunia, pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, ”Siapakah yang berdo’a kepada-Ku maka aku akan kabulkan baginya, siapa yang meminta kepada-Ku, maka aku beri kepadanya, Siapa yang meminta ampunan maka Aku akan mengampu-ninya” – Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim
Selain itu juga saat kita sedang shaum atau berpuasa.
Tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, di antaranya adalah orang yang berpuasa sehingga ia berbuka, di dalam riwayat lain dikatakan, orang yang puasa ketika hendak berbuka.” – Hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah
Dianjurkan juga untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] bertemunya dua pasukan, [2] menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] saat hujan turun.” (diriwayatkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat hadits no. 1026 pada Shohihul Jami’)

2.   Shadaqah/Infaq
Shadaqah (sedekah) atau infaq dapat membantu kita dalam menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Bahkan pada ‘ulama menyebutkan banyak sekali keutamaan yang akan kita dapatkan bila kita bersedekah, berikut diantaranya:
a.   Memadamkan kemurkaan ALLAH
Sesunggunhnya shadaqah secara sembunyi-sembunyi bisa memadamkan kemurkaan Rabb (Allah)" (Shahih At-targhib)
b.   Menghapuskan kesalahan seorang hamba
Beliau shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam bersabda: "Dan shadaqah bisa menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" – Shahih At-targhib
c.   Sebagai obat bagi berbagai macam penyakit baik penyakit jasmani maupun rohani.
RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam, bersabda: "Obatilah orang-orang yang sakit diantaramu dengan shadaqah." – Shahih At-targhib
Beliau shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam juga bersabda kepada orang yang mengeluhkan tentang kekerasan hatinya: "Jika engkau ingin melunakkan hatimu maka berilah makan pada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim." – Hadits riwayat Imam Ahmad
d.   Orang yang berinfaq akan didoakan oleh malaikat setiap hari
Sebagaimana sabda RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam: "Tidaklah datang suatu hari kecuali akan turun dua malaikat yang salah satunya mengatakan, "Ya, Allah berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan, dan yang lain mengatakan, "Ya, Allah berilah pada orang yang bakhil kebinasaan (hartanya)." Hadits riwayat Muttafaq 'alaihi
Tentu tidak terbatas pada 2 hal di atas agar ALLAH mempercepat menyelesaikan masalah kita, lainnya adalah memperbanyak shalat tahajjud, shalat dhuha, shaum/puasa sunnah, dll.
Semoga bermanfaat.

...hanya surga Nya yang pantas untuk mu, Ibu


Saat terindah dalam hidup adalah saat engkau mengasuh dan mendidik kami. Walau letih kau rasa setelah berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan kami, tiada pernah kau biarkan seekor nyamuk pun mengusik tidur kami.

Sesibuk apa pun diri mu, kami tetap menjadi juara 1 dalam merebut
perhatian dan kasih sayang mu. Bahkan saat kami beranjak remaja, kau rela mengurangi aktifitas mu hanya untuk menemani kami makan siang sambil mendengar celoteh kami seputar kejadian di sekolah. Saat kenakalan mulai menjadi keseharian kami, sikap keras kepala kami, kau balas dengan hujan doa hingga saat ini kami mampu menjadi manusia yang lebih baik.


Tiada balasan yang mampu kami berikan, wahai Ibu tercinta. 

Hanya suntai doa yang mampu kami panjatkan semoga Allah selalu memberikan kesehatan terbaik pada mu, menjadikan engkau hamba-Nya yang shalihah, dan menjadikan seluruh jerih payah mu, tetesan air mata mu sebagai amal shalih terbaik yang menghantarkan mu ke dalam surga-Nya yang tertinggi. 


Segala puji syukur hanya kami sampaikan pada-Mu yaa Ilaahi Rabbi, yang telah memberikan kami seorang Ibunda yang telah membesarkan dan mendidik kami. Mohon ampun dan maaf karena selama ini kami belum mampu memberikan bakti terbaik kami pada beliau, beri kami kesempatan ya Allah untuk terus merawat beliau dalam masa tuanya, dan jadikan kami
semua anaknya yang shalih agar Engkau ijabah setiap doa yang kami panjatkan untuk beliau. Aamiiin.

...dalam KRL AC Ekonomi, Depok - Jakarta, 09:13, saat langit turut larut dalam kemelankolisan cinta seorang Ibu


Tentang Hijrah


Hijrah bukanlah starting point. Namun hijrah adalah titik balik dari serentetan ikhtiar optimal dan seimbang. Seimbang antara kekuatan tawakal, olah taktik strategi, dan dinamika gerak tubuh. Titik balik yang menunjukkan keseriusan suatu perubahan. Bahkan sampai meninggalkan harta, keluarga, sampai tanah kelahiran yang dicintai.

Keyakinan bahwa hanya dengan bergerak terarahlah perubahan itu akan wujud, adalah hal pokok. hilang arah atau lupa arah, hanya akan membawa kita berputar-putar dalam arus lingkaran tak berujung. Mana yang jadi sarana, mana yang jadi sasaran, sudah tak jelas lagi pembedanya.

Tiada pernah ada terminal dari perubahan. baik itu terminal keberangkatan ataupun terminal kedatangan. kita bisa mulai dari mana saja kita mau, pun, kita dapat mengakhiri dimana saja kita mau atau ajal yang akan menutup gerak perubahan kita. Hanya masalahnya, apa yang akan kita ubah bila kita tidak paham tentang lebih dan kurangnya diri kita.

Inti dari semua perubahan itu adalah bagaimana menjadikan akhir hidup ini menjadi episode terindah dalam hidup ini. Saat iman menancap kokoh, saat ibadah menjadi wujud cinta dan syukur, saat mampu memberikan banyak manfaat bagi sesama, saat hati hanya mengharapkan perjumpaan dengan DIA, Sang Kekasih yang Mahapengasih

...di Selasar Masjid UI Depok, 3 Muharram 1431H, 01:56am, ditemani nyamuk dan semilir angin

...terimalah cintaku pada Mu


Cinta-Mu menghangatkan jiwa yang membeku
Sayang-Mu menyegarkan hati yang kering
Kasih-Mu membuncah segenap asa
Diri-Mu lah yang membuat segalanya indah

Terimalah rasa cintaku pada-Mu

Walau kadang terbata cinta itu terucap
Walau kadang bias cinta itu berujud
Tapi, diri ini memang sangat mencintai-Mu
Dengan segala kelemahan dan keterbatasan


Terimalah rasa cintaku pada-Mu

Meski takkan pernah sebanding
Meski masih tersuruk-suruk
Tapi, diri ini berusaha sekuat tenaganya
Menunjukkan cintanya pada-Mu


Karena ...
Hanya diri-Mu lah yang membuat segalanya indah


Maka ...terimalah rasa cintaku pada-Mu

3 Hari Bersama Penghuni Surga


Dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik radhiyaLlahu'anhu, dikisahkan suatu hari RasuluLlaah shalaLlaahu 'alayhi wa sallam sedang duduk-duduk bersama para sahabat beliau, istirahat sejenak setelah aktifitas siang hari sambil menunggu datangnya waktu ashar. tiba-tiba beliau shalaLlaahu 'alayhi wa sallam bersabda, "akan muncul di hadapan kalian seorang penghuni surga". 

Mendengar ucapan RasuluLlaah tersebut para sahabat penasaran kira-kira siapakah orang yang disebut RasuluLlaah sebagai penghuni surga itu. tak lama kemudian muncul dihadapan para sahabat seorang yang sangat bersahaja penampilannya, dari janggutnya masih menetes air bekas wudhu' nya. kemudian orang itu melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat. kemudian dia ikut dalam jama'ah shalat ashar bersama RasuluLlaah.

Keesokan harinya, di waktu yang sama, RasuluLlah kembali berujar, "akan muncul dihadapan kalian seorang penghuni surga" dan ternyata yang muncul adalah laki-laki yang sama dengan hari yang kemarin. kejadian ini terjadi sampai 3 hari berturut-turut.

Hal ini memancing rasa ingin tahu seorang sahabat yang bernama 'AbduLlaah bin 'Amr bin 'Ash radhiyaLlaahu'anhuma. setelah majelis bubar, 'AbduLlaah bin 'Amr bin 'Ash mengikuti orang yang disebut RasuluLlaah sebagai penghuni surga tersebut. ternyata 'sang penghuni surga' itu menyadari bahwa dirinya diikuti seseorang. dia bertanya, "apa yang engkau lakukan? sejak tadi engkau mengikuti aku"

'AbduluLlaah bin 'Amr bin 'Ash menjawab, "saya sedang bermasalah dengan ayah saya dan saya berjanji untuk tidak bertemu dengannya selama 3 hari, apabila engkau tidak berkeberatan, saya ingin menginap di rumahmu selama 3 hari." dan orang itu menyetujui.

Selama 3 hari itu, 'AbduLlaah memperhatikan 'ibadah yang dilakukan orang itu. dan tidak didapati olehnya 'ibadah yang spesial yang dilakukannya, sementara 'AbduLlaah berharap dapat melihat suatu 'ibadah spesial yang dilakukan oleh orang tersebut hingga RasuluLlaah menyebutnya sebagai penghuni surga sampai 3 kali.

Pada hari ketiga, 'AbduLlaah bin 'Amr bin 'Ash berkata pada orang itu, "sesungguhnya saya tidak sedang bermasalah dengan ayahku. aku ingin bermalam di rumah mu untuk melihat 'amal 'ibadah yang engkau lakukan. karena RasuluLlaah dalam majelis kami sampai 3 kali menyebut bahwa akan muncul di hadapan kami seorang penghuni surga, dan ternyata engkaulah yang dimaksud oleh RasuluLlaah. sementara itu selama 3 hari disini, saya tidak melihat mu menunaikan 'ibadah yang bernilai spesial, karena itu bisakah engkau memberitahu pada saya apakah 'amalan yang engkau lakukan hingga engkau disebut Rasul sebagai penghuni surga?'

Maka orang itu menjawab menjawab, "aku tidak mempunyai amalan kecuali yang telah kau lihat sendiri". ketika 'AbduLlaah bin 'Amr bin 'Ash hendak berpaling pergi, orang itu memanggilnya lalu berkata, "benar amalan saya seperti yang engkau lihat sendiri, hanya saja saya tidak mendapatkan pada diri ini sifat curang terhadap seorang pun dari kaum muslimin. saya juga tidak iri pada seseorang atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya." maka Abdullah bin Amr berkata, "Inilah amalan yang telah menyampaikanmu pada derajat tinggi dan inilah yang berat untuk kami lakukan."


Sahabat, ketika kita merasa sulit dalam meningkatkan 'amal ibadah kita, ketika kita merasa 'ibadah kita 'begitu-begitu' aja, maka jangan sampai kita lalai untuk membersihkan hati kita. semoga usaha kita dalam membersihkan hati kita dari sikap iri, dan dengki dapat menghantarkan kita ke tempat yang mulia di sisi ALLAH subhanaHU wa ta'ala sebagaimana kisah sahabat di atas. insyaaLlaah, aamiiin.

Katakan, "Saya beriman"...dan Istiqamahlah

BismiLlaah walhamduliLlaah wash-shalaatu wassalaamu 'alaa RasuuliLlaah wa ba'd

Dari Abu Amr atau Abu Amrah ra; Sufyan bin 'Abdullah Ats-Tsaqafi radhiyaLlaahu'anhu. berkata, aku berkata, "wahai RasuluLlaah, katakanlah kepadaku dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan menanyakannya kepada seorangpun selain padamu. RasuluLlaah shalaLlaahu 'alayhi wa sallam menjawab, “katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim)

Kata istiqamah, kalo dicari padanan katanya dalam bahasa indonesia adalah konsisten. ada makna istimror atau terus-menerus dalam kata tersebut, tidak terputus-putus.

Bagi saya hadits di atas sangat menarik, karena ada beberapa 'ibrah (pelajaran) yang bisa kita ambil.
  1. Kebiasaan para sahabat untuk meminta nasihat pada orang yang tepat. dari sini kita bisa belajar untuk selalu meminta nasihat pada orang yang tepat. jangan meminta nasihat hanya pada saat kita sedang ada masalah, karena bisa jadi nasihat yang sampai pada kita sebelum adanya masalah akan mencegah munculnya masalah. nah kalo masalah dah muncul, maka nasihatnya baru berguna untuk kejadian selanjutnya. bener gak? :) hehehehe
  2. Jawaban RasuluLlaah yang singkat, namun sangat bermakna. dari sini kita belajar untuk bicara secukupnya namun penuh makna (waduh....syusyah bener nih buat bisa gini, secara kita demen bener ngoceh hehehehehe). para 'ulama mengatakan hal ini sebagai salah satu mu'jizat RasuluLlaah yaitu menyampaikan hal yang sangat penting dan bermakna hanya dalam kalimat yang singkat.nah kalo kita, kadang nasihat dah ngalor-ngidul, orang yang dinasihati gak mudeng ama yang kita sampein hehehehehhee
  3. Mengucapkan apa yang kita rasakan. dalam ilmu motivasi, melafalkan keinginan adalah salah satu cara untuk mendapatkan keinginan. disini RasuluLlaah mengajarkan kita untuk mengatakan, "Saya beriman" dengan demikian motivasi kita untuk menjadi orang yang beriman semakin meningkat.
  4. Harus punya komitmen yang kuat untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. dalam konteks inilah RasuluLlaah shalaLlaahu 'alayhi wa sallam menutup nasihatnya dengan kalimat, "dan istiqamahlah". istiqamahlah dengan keimanan kita itu. istiqamahlah dengan ikthtiar kita untuk menjadi orang yang beriman.
Nah disini yang beratnya. mungkin lebih mudah bagi kita untuk istiqamah dalam keimanan ketika ALLAH langsung memberikan balasan yang baik atas keimanan kita itu. namun ternyata hidup tidak selamanya linear. berapa banyak orang yang kita lihat bagus ibadahnya, tapi dalam pandangan manusia, kurang beruntung secara ekonomi, misalnya. nah disinilah ujian keistiqamahan. apakah dalam kesulitan, ujian, dan cobaan hidup ini kita masih bisa dengan lantang mengatakan, "saya beriman"? atau kita mulai mempertanyakan keadilan ALLAH Tuhan yang Mahaadil?

Karena beratnya, ALLAH menjanjikan hal yang luar biasa bagi orang-orang yang mampu tetap istiqamah dalam keimanan dalam hidupnya.

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan "Rabb kami adalah ALLAH" kemudian mereka ISTIQAMAH (dengan ucapannya itu), maka para malaikat akan turun pada mereka seraya berkata, "janganlah kami merasa takut dan jangan pula kamu bersedih hati. dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan padamu"
QS:Fushshilat(41):30

...dan jiwa lemah ini merindu Mu

Mentari sembunyi di balik kabut mega
Senandung hujan basahi hati yang merindu

Bukit berbaris megah tampak wibawa
Diselimuti kabut tipis dan tetes embun menyemuti rumput

Hati basah merintih berharap rahmat dan ampunan


Teruntuk Ibu, Selamat Ulang Tahun (20 September)

Dirangkai seluruh kata terindah dunia,
Takkan sanggup menggantikan sebuah kata sederhana
Kata dengan beragam istilah mewakili ragam budaya
Mama, mami, ibu, bunda, ummi, emak, mbok....

Ketulusan terindah.....
Keikhlasan tanpa harap berbalas....
Kesabaran tak berbatas...
Bersatu dalam sosok mulia

Teramat mulianya,
Bahkan tempat termuliapun, surga, terletak di bawah telapak kakinya
Teramat tinggi derajatnya,
bahkan RasuluLlaah meninggikan derajatnya 3 kali dari para Ayah

Bahkan, sebuah Asma'ul Husna pun, dititipkan pada tubuhnya, Ar-Rahim
...

Selamat ulangtahun, Ibu...
Semoga ALLAH yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang senantiasa melimpahkan keberkahan dalam hidup Ibu, selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan, dimudahkan semua urusan Ibu, dimasukkan dalam golongan hamba-Nya yang shalihah, dan dijadikan ahli surga-Nya. Aamiiin.

Selamat ulangtahun, Ibu...
Maafkan ananda yang masih belum bisa memberikan bakti terbaik selama ini

Semoga ALLAH menjadikan kami, anak-anak Ibu, anak-anak yang shalih dan shalihah, aamiiin.