Thursday, September 27, 2012

Saat Musibah Terasa Akrab


Dalam menjalani kehidupan yang sebenarnya singkat ini, sering kita dihadapkan dengan masalah demi masalah yang seakan tidak ada ujung awal dan ujung akhirnya. Bahkan masing-masing masalah saling berkelindan, saling bertautan, yang bisa jadi memunculkan masalah baru. Tentu dalam kondisi yang seperti ini, hidup kita akan terasa berat.
Nah, bagaimana Islam sebagai satu-satunya pedoman hidup kita, sebagai pegangan hidup yang kokoh dapat menenangkan jiwa kita? Kuncinya hanya 1, yaitu DzikruLlaah.
DzikruLlaah, mengingat ALLAH, menyebut ALLAH, bukan hanya dengan lisan sebagaimana yang kita pahami selama ini, pun bukan juga dengan pikiran saja, atau dengan hati saja. Tapi mengingat ALLAH dengan segenap potensi yang kita miliki. Mengingat bahwa ALLAH adalah Rabb kita. Rabb dengan maknanya yang menyeluruh. DIAlah ALLAH yang menciptakan kita, DIAlah ALLAH yang memelihara kita sejak kita kecil dengan perantaraan orangtua kita, DIAlah ALLAH yang menjaga kita, DIAlah ALLAH yang senantiasa memperhatikan kita, DIAlah ALLAH yang mendidik kita.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb (Tuhan) kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." – QS:Fushshilat(41):30
Dalam firman yang lain ALLAH memastikan, bahwa satu-satunya cara agar hati kita tenang adalah dengan mengingat-Nya, menyebut-Nya, berdzikir pada-Nya.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan (dzikruLlaah) mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. – QS:Ar-Ra’d(13):28
Jadi, dzikruLlaah, mengingat dan menyebut ALLAH dengan segenap potensi yang kita miliki adalah satu-satu nya kunci untuk mendapatkan ketenangan hati yang bermuara pada ketenangan dalam hidup.
Bagaimana tidak tenang? Sedangkan kita tahu dia memiliki nama-nama yang indah (asma’ul husna). Nama-nama yang sebagian besarnya menunjukkan limpahan kasih sayangnya pada kita, hamba-hamba-Nya yang lemah. DIAlah ALLAH yang Mahapengasih, Mahapenyayang, Mahapenyembuh, Mahakaya, Mahapemberirizki, Mahapenyantun, Mahapenyabar, Mahatahu akan kebutuhan hamba-hamba-Nya.
Pondasi keyakinan yang kokoh atas kasih sayang ALLAH, memunculkan sikap optimis dalam menghadapi masalah apapun. Yakin bahwa ALLAH Mahapenyayang, memunculkan keyakinan bahwa DIA tidak mungkin zhalim pada hamba-Nya yang lemah. Yakin bahwa ALLAH Mahatahu keadaan hamba-Nya, membuat hati kita mantap menghadapi masalah karena semua masalah pasti sesuai dengan kemampuan kita
…….Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zhalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zhalim kepada diri sendiri. – QS:Ar-Ruum(21):9
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri. – QS:Ynus(10):44
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…..
– QS:Al-Baqarah(2):286
Keyakinan yang kokoh atas hal-hal tersebut juga akan membangun sikap positif pada pikiran kita atau akan membuat kita berbaiksangka pada ALLAH, bahwa DIA yang amat sangat sayangnya pada kita, akan menyelesaikan masalah yang kita hadapi, seberat apapun. ALLAH berfirman dalam hadits qudsi,
AKU sesuai dengan persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya (memberi rahmat dan membelanya) bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, aku menyebut namanya pada diri-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat (lari).
HR. Bukhari: 8/171 dan Muslim: 4/2061, lafadz hadits ini dalam shahih Bukhari
Pun demikian, bukan berarti lantas kita hanya cukup pada keyakinan itu saja, kemudian masalah kita harapkan akan selesai dengan sendirinya. Tentu tidak demikian. Keyakinan itu adalah sikap hati, sedangkan ikhtiar untuk menyelesaikan adalah sikap fisik kita.
Sebagai penyempurna, agar keyakinan kita tetap dan makin kokoh, agar ikhtiar kita mantap, istiqamah, dan diberikan kemudahan, ALLAH mengajarkan pada kita melalui utusan-Nya, RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam beberapa hal, diantaranya:
1.   Berdo’a, do’a adalah senjata orang beriman
Diantara doa yang berkaitan dengan memohon keringanan dalam menghadapi musibah, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 286 yang artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.".
Selain itu juga dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, kita diajarkan untuk membaca doa berikut:
Inna liLlaahi wa inna ilayhi raaji’uun. ALLAAHumma ajurnii fii mushiibatii wa akhliflii khayran minhaa
Artinya: Sesungguhnya kita milik Allah, dan kita akan kembali kepada-Nya.Ya Allah, berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya
Tentu masih banyak doa-doa lainnya yang di ajarkan pada kita, bahkan kitapun dibolehkan untuk berdoa dengan lafal yang kita susun sendiri sesuai dengan kebutuhan kita atau masalah yang kita hadapi.
Adapun mengenai waktu-waktu yang strategis untuk dikabulkan nya doa yang kita panjatkan, RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam mengajarkan kita sebagai berikut:
Rabb kita (Allah) SWT. turun pada setiap malam ke langit dunia, pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, ”Siapakah yang berdo’a kepada-Ku maka aku akan kabulkan baginya, siapa yang meminta kepada-Ku, maka aku beri kepadanya, Siapa yang meminta ampunan maka Aku akan mengampu-ninya” – Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim
Selain itu juga saat kita sedang shaum atau berpuasa.
Tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, di antaranya adalah orang yang berpuasa sehingga ia berbuka, di dalam riwayat lain dikatakan, orang yang puasa ketika hendak berbuka.” – Hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah
Dianjurkan juga untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] bertemunya dua pasukan, [2] menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] saat hujan turun.” (diriwayatkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat hadits no. 1026 pada Shohihul Jami’)

2.   Shadaqah/Infaq
Shadaqah (sedekah) atau infaq dapat membantu kita dalam menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Bahkan pada ‘ulama menyebutkan banyak sekali keutamaan yang akan kita dapatkan bila kita bersedekah, berikut diantaranya:
a.   Memadamkan kemurkaan ALLAH
Sesunggunhnya shadaqah secara sembunyi-sembunyi bisa memadamkan kemurkaan Rabb (Allah)" (Shahih At-targhib)
b.   Menghapuskan kesalahan seorang hamba
Beliau shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam bersabda: "Dan shadaqah bisa menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" – Shahih At-targhib
c.   Sebagai obat bagi berbagai macam penyakit baik penyakit jasmani maupun rohani.
RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam, bersabda: "Obatilah orang-orang yang sakit diantaramu dengan shadaqah." – Shahih At-targhib
Beliau shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam juga bersabda kepada orang yang mengeluhkan tentang kekerasan hatinya: "Jika engkau ingin melunakkan hatimu maka berilah makan pada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim." – Hadits riwayat Imam Ahmad
d.   Orang yang berinfaq akan didoakan oleh malaikat setiap hari
Sebagaimana sabda RasuluLlaah shallaLlaahu ‘alayhi wa sallam: "Tidaklah datang suatu hari kecuali akan turun dua malaikat yang salah satunya mengatakan, "Ya, Allah berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan, dan yang lain mengatakan, "Ya, Allah berilah pada orang yang bakhil kebinasaan (hartanya)." Hadits riwayat Muttafaq 'alaihi
Tentu tidak terbatas pada 2 hal di atas agar ALLAH mempercepat menyelesaikan masalah kita, lainnya adalah memperbanyak shalat tahajjud, shalat dhuha, shaum/puasa sunnah, dll.
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment